Resensi Novel
Pasukan Mau Tahu
Judul
buku : Misteri Di teater
Kecil
Pengarang : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : Cetakan 1= 1982
Cetakan 2= 1983
Tebal : 242 lembar
Setelah
sukses dengan novelnya yang berjudul “Lima Sekawan”, Enid Blyton mencoba untuk
menciptakan novel misteri detektif dengan judul “Pasukan Mau Tahu”. Novel ini adalah seri ketujuh yang berjudul Misteri Di Teater Kecil. Dalam
novel ini, Enid Blyton menghadirkan cerita yang memadukan kisah humor,
persahabatan, dan misteri.
Misteri Di Teater Kecil karya Enid
Blyton ini menceritakan tentang sekelompok anak kecil yang menamakan diri
mereka Pasukan Mau Tahu yang terdiri
dari Fatty, Bets, Pip, Larry dan Daisy bersama anjing mereka yang bernama
Buster. Mereka berpetualang untuk membongkar misteri yang ada di kota mereka,
Peterswood. Namun, kegiatan mereka membuat Pak Goon yang merupakan polisi lokal
menjadi geram. Mereka gemar menipu Pak Goon dengan memberikan kesaksian dan
menyebarkan bukti yang palsu. Mereka gemar memainkan Pak Goon, sehingga hal itu membuat pak
Goon membenci mereka.
Pada
Musim liburan, Pip, Bets, Fatty, Daisy dan Larry berencana untuk mempermainkan
P.C Pippin yang bertugas untuk menggantikan Pak Goon yang sedang cuti.
Sebelumnya, Pak Goon telah memperingatkan kepada Pak Pippin untuk berhati-hati
kepada Pip dan kawan-kawannya karena mereka sering berbuat iseng kepada orang
lain. Tetapi, Pak Pippin tidak mempercayainya. Pip dan kawan-kawannya berhasil
mempermainkan Pak Pippin,dengan memberikan kesaksian palsu dan menyebarkan
bukti-bukti palsu. Tapi Pak Pippin tidak
merasa kalau Ia telah dipermainkan oleh Pip dan kawan-kawan. Ketika Pak Goon
kembali dari cuti, Pak Pippin menceritakan apa yang telah terjadi selama Beliau
cuti. Pak Goon, tidak percaya bahwa polisi yang
menggantikan tugasnya telah dipermainkan oleh Pip dan kawan-kawannya.
Namun,
misteri yang sesungguhnya dimulai ketika Manager dari Teater Kecil yang merupakan salah satu teater yang ada di
Peterswood, di rampok oleh salah satu karyawannya yang menaruh perasaan buruk
kepada Manager. Manager teater tersebut
dibius dengan cara diberi teh yang telah tercampur dengan obat tidur.
Sejak
saat itu Pak Goon, Pak Pippin dan Pasukan Mau Tahu berusaha membongkar kasus
perampokan tersebut. Pasukan Mau Tahu sempat kebingungan karena semua karyawan
teater kecil mempunyai alasan yang kuat untuk tidak melakukan perampokan
tersebut berdasarkan bukti-bukti yang mereka dapatkan dan juga kesaksian dari
karyawan Teater Kecil maupun dari orang lain yang mempunyai hubungan dengan
karyawan Teater kecil. Tapi, mereka tetap berusaha untuk memecahkan kasus
perampokan tersebut. Tapi, usaha mereka sempat tersendat karena Pak Goon
berhasil menangkap tersangka dari kasus perampokan tersebut. Menurut Pak Goon
tersangkanya yaitu Zoe Markham dan Boysie. Karena menurut Pak Goon, di tempat
kejadian ditemukan sapu tangan yang diujungnya terdapat sulaman huruf “Z”. Di Teater Kecil hanya ada Zoe Markham yang
namanya diawali dengan huruf “Z”. Dan itu langsung membuat pak Goon menuduh Zoe
Markham sebagai tersangkanya. Sedangkan Boysie, dituduh karena kesaksian
Manager yang mengatakan bahwa orang yang mengantar teh untuknya memakai kostum
Kucing. Di teater Kecil, hanya Boysie saja yang selalu mendapat peran konyol
seperti peran menjadi kucing. Selain itu, setelah pertunjukkan selesai, Boysie
tidak pernah melepas kostum kucingnya, bahkan pada saat ia tidur. Dan itu
semakin membuat Pak Goon menuduh Boysie juga sebagai tersangkanya. Namun,
menurut Pasukan Mau Tahu dan Pak Pippin, tersangkanya bukan mereka berdua.
Walaupun
novel ini tergolong novel fiksi misteri,
tetapi bahasa yangn digunakan oleh novel ini terkesan mudah dipahami karena
menggunakan bahasa sehari-hari yang mungkin jarang ditemukan pada novel-novel
misteri detektif. Selain itu, didalam novel ini, juga terdapat sisipan humor
ringan yang akan membuat pembacanya terhibur.
Hal
menarik yang terdapat dalam novel ini adalah Fatty selalu menyamar dengan
menggunakan rambut palsu yang berwarna merah untuk mempermainkan Pak Goon. Selain itu, Fatty juga pandai menyamar sehingga kadang membuat temannya
tidak bisa mengenalinya.
Lama-kelamaan,
Pasukan Mau Tahu menyadari ada sesuatu yang janggal dari Alec Grant. Mereka
mempunyai ide untuk membandingkan tanda tangan yang diberikan oleh Alec Grant
kepada mereka dengan tanda tangan yang diberikan Alec Grant untuk Julia, yang
merupakan saudara sepupu Larry. Ternyata, kedua tanda tangan tersebut berbeda.
Lalu mereka melapor kepada Pak Pippin dan memintanya untuk menangkap Alec
Grant. Dan pada akhirnya setelah didesak, Alec Grant mau mengakui perbuatannya.
Pengakuan itu membuat Zoe Markham dan Boysie dibebaskan.
Hal menarik lainnya juga terlihat
pada usaha keras Pasukan Mau Tahu dan Pak Pippin untuk membongkar kasus
perampokan di Teater Kecil. Meskipun pada awalnya mereka sempat menemui jalan
buntu, namun pada akhirnya, mereka dapat memecahkan misteri Perampokan di
Teater Kecil.
Selain humor, novel ini juga
menyajikan kisah persahabatan antara Fatty, Larry, Pip, Daisy dan Bets.
Sebagai salah satu novel yang
menghadirkan kisah misteri detektif, novel ini cocok dibaca untuk semua
kalangan. Baik kalangan anak-anak maupun kalangan orang dewasa. Novel ini
terdiri dari 22 bab dimana setiap bab memiliki judul sehingga mampu membuat
para pembacanya menjadi ikut berpetualang dalam misi untuk memecahkan kasus
perampokan di Teater Kecil.
Dibandingkan dengan novel Lima
Sekawan yang juga dikarang oleh Enid Blyton, novel Misteri Di Teater Kecil ini
lebih diminati oleh berbagai kalangan. Novel Lima Sekawan ini menceritakan
tentang 4 orang sahabat dan anjingnya yang berpetualang ke alam liar, ditengah
petualangan, mereka menemui kasus-kasus kriminal seperti pembunuhan dan
pencurian harta karun. Novel ini terdiri dari 21 seri. Sedangkan
Novel Pasukan Mau Tahu ini menceritakan tentang persahabatan 5 orang anak kecil
beserta anjingnya yang sering mempermainkan salah satu polisi yang ada di kota
mereka dengan cara memberikan bukti-bukti dan kesaksisan palsu. Dan novel ini
terdiri dari 15 seri.
Keunggulan
dari novel ini terletak pada temanya. Tema pada novel ini yaitu menceritakan tentang
sekelompok anak kecil yang tergabung dalam kelompok Pasukan Mau
Tahu yang berusaha untuk memecahkan misteri perampokan yang terjadi di Teater
Kecil yang ada di kota Peterswood. Selain itu, novel ini menggunakan bahasa
yang terkesan ringan, sehingga membuat novel ini mudah dibaca, mudah dipahami.
Selain itu bahasanya yang sederhana tetapi padat, membuat novel ini berbeda
dengan novel-novel misteri detektif lainnya.
Namun, pada akhir cerita dalam novel ini, tidak
diceritakan apa yang telah dilakukan oleh Inspektur Jenks, setelah Alec Grant
mengaku bahwa ialah perampoknya.
0 komentar:
Posting Komentar